Tingkatkan Privasi, Google Tidak Lagi Miliki Akses ke Data Riwayat Lokasi Pengguna Maps

Google mengumumkan untuk tidak lagi memiliki akses ke data riwayat lokasi Maps untuk meningkatkan privasi pengguna. Foto: Pixabay/deepanker70.

Layarajaib.com - Dalam langkah terbaru untuk meningkatkan privasi pengguna, data dari fitur Timeline di Google Maps, yang mencatat rute dan perjalanan pengguna, tidak lagi akan disimpan oleh Google. Sebaliknya, data tersebut akan secara langsung tersimpan di perangkat pengguna, memastikan bahwa Google dan lembaga penegak hukum tidak lagi memiliki akses langsung ke riwayat lokasi pengguna.

Menurut laporan Business Insider, sebanyak 42 anggota Partai Demokrat dari Dewan dan Senat AS menandatangani surat pada bulan Mei lalu yang ditujukan kepada CEO Google Sundar Pichai, mendesak perusahaan tersebut untuk menyetop pengumpulan dan penyimpanan data lokasi pengguna.

"Bentuk praktik saat ini dari Google yang mengumpulkan dan menyimpan catatan luas data lokasi ponsel akan membuatnya menjadi alat bagi kelompok ekstrem kanan yang ingin menindak orang yang mencari perawatan kesehatan reproduksi," demikian bunyi surat tersebut dikutip dari Business Insider.


Pada bulan Juli 2023, Google mengumumkan bahwa akan menghapus data riwayat lokasi pengguna yang mengunjungi klinik aborsi, pusat pengobatan narkoba, tempat perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga, klinik penurunan berat badan, dan lokasi kesehatan sensitif lainnya. Perusahaan tersebut menyatakan bahwa jika sistemnya mengidentifikasi bahwa seorang pengguna telah mengunjungi salah satu lokasi sensitif ini, maka akan menghapus entri dari riwayat lokasi pengguna segera setelah mereka mengunjunginya.

Google semakin mendapat tekanan untuk menghentikan pengumpulan data lokasi pengguna, terutama sejak putusan Roe v. Wade dibatalkan. Data lokasi, bersama dengan riwayat pencarian internet dan bahkan riwayat pesan, dapat digunakan sebagai bukti pidana terhadap individu yang melakukan aborsi di negara bagian di mana aborsi ilegal.

Artinya, Google sendiri tidak akan lagi memiliki akses ke data riwayat lokasi pengguna. Dan secara luas, lembaga penegak hukum juga tidak akan memiliki akses, yang sering kali meminta data lokasi pengguna dari Google.

Pembaruan ini merupakan bagian dari upaya lebih besar oleh perusahaan untuk meningkatkan privasi pengguna dan memberikan individu lebih banyak kontrol atas data mereka, dengan menunjuk ke alat lain seperti auto-delete dan mode Incognito. Google menyatakan bahwa respon terhadap pembaruan riwayat lokasi telah positif.

Sumber: Business Insider

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama